0 of 19 Pertanyaan telah diselesaikan
Pertanyaan:
Anda telah menyelesaikan kuis sebelumnya. Oleh karena itu Anda tidak dapat memulainya lagi.
Kuis sedang dimuat…
Anda harus masuk atau mendaftar untuk memulai kuis.
Anda harus melengkapi berikut ini:
0 dari 19 Pertanyaan dijawab dengan benar
Waktu anda:
Waktu telah berlalu
Anda telah meraih 0 dari 0 poin, (0)
Poin yang diraih: 0 of 0, (0)
0 Esai Pending (Possible Point(s): 0)
Bagian ketiga dari Kitab Tauhid adalah :
Bagian ketiga dari Kitab Tauhid ini mencakup:
Istifham (pertanyaan) dalam firman Allah: أَيُشْرِكُونَ (apakah mereka menyekutukan Allah) merupakan bentuk istfham inkari (pengingkaran) dan taubikh (celaan yang padas).
Allah menjelaskan batilnya peribadatan kepada selain Allah dalam ayat { Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun?…} dengan:
Kita tidak boleh menjauhkan rahmat Allah dari manusia sekalipun dia adalah ahli maksiat melainkan para pemimpin kekufuran.
Perkataan penulis “bahwa yang di doakan keburukan adalah orang-orang kafir” maksudnya adalah pemberitaan tentang kekufuran mereka
Perkataan penulis “قنوت سيِّد المُرسَلين (qunutnya Rasululah shalallahu alaihi wasallam)”, maksudnya adalah:
فُزِّعَ (dihilangkan ketakutan), maksud dari ketakutan mereka disini adalah:
Sabda Rasulullah “kemudian dengan satu kalimat yang di dengarnya itulah tukang sihir dan tukang ramal melakukan seratus macam kebohongan”, maksud penyebutan seratus kebohongan disini adalah:
Firman Allah: {Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa`at mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai-Nya}. (QS. An-Najm : 26). Dalam ayat ini menggabungkan tiga syarat dari syafaat:
Setiap syafaat yang di dalamnya ada kesyirikan merupakan syafaat:
Syafaat yang tidak diingingkan di dalamnya pertolongan Allah terhadap yang disyafaati, ini adalah tercegah
Makna firman Allah: {Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu cintai…}, yaitu orang yang kamu cintai:
Agama Abdul Mutthalib adalah:
أُحَاجُّ (saya jadikan bukti), yakni
Disunnahkan mentalqin orang yang akan meninggal dengan laa ilaaha illallah dengan kita megatakan: “Ucapkanlah” laa ilaaha illallah, dengan dalil bahwa nabi Muhammad melakukan ini terhadap pamannya.
Alasan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sangat bersemangat untuk menjadikan pamannya masuk ke dalam agama Islam adalah:
Mengagungkan nenek moyang dan para pembesar tercela.